Jumat, 25 September 2015

Sejarah Perkembangan dan Fungsi Bahasa Indonesia



SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

1) Perkembangan Bahasa Indonesia Sebelum Merdeka
            Perlu diketahui sebenarnya Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu. Oleh karena itu, dahulu, bangsa asing yang dating ke Indonesia masih menggunakan bahasa melayu. Selain itu, bahasa Melayu pada saat itu digunakan sebagai penghubung antar suka didalam dan luar Nusantara untuk berdagang.
Perkembangan Bahasa Melayu lebih jelas jika dilihat dari beberapa peninggalan berikut:
·        Tulisan yang terdapat pada batu Nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380
·        Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang pada tahun 683.
·        Prasasti Talang Tuo, di Palembang pada Tahun 684.
·        Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada Tahun 686.
Dan beberapa fungsi bahasa melayu pada saat itu diantaranya:
·         Bahasa kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisia aturan-aturan hidup dan sastra.
·         Bahasa perhubungan (Lingua Franca) antar suku di Indonesia
·         Bahasa perdagangan baik bagi suku yang ada di Indonesia maupun pedagang yang berasal dari luar indonesia.
·         Bahasa resmi kerajaan
Bahasa Melayu menyebar di Indonesia bersama dengan menyebarnya Agama Islam di Indonesia, dan Bahasa Melayu pun mudah di terima oleh masyarakat di Indonesia. Selain itu, bahasa melayu di Indonesia dapat mendorong tumbuhnya persatuan dan persaudaraan, oleh karena itu para pemuda indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa indonesia menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa indonesia. (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).
2) Perkembangan Bahasa Indonesia Sesudah Merdeka
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda berikrar:
  1. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia.
  2. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.
  3. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Ikrar diatas dikenal sebagai “sumpah pemuda”. Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya pada 18 Agustus 1945 bersamaan dengan di sahkannya UUD 1945 sebagai Undang Undang Dasar NKRI. Proklamasi NKRI yang berlangsung tanggal 17 Agustus 1945 telah mengakui kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia. Dan kini, Bahasa Indonesia sudah menjamur dan menjadi bahasa sehari-hari di berbagai lapisan masyarakat.

Fungsi Bahasa Indonesia
Secara umum fungsi Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
1)      Sebagai Alat Untuk Menyatakan Ekspresi Diri
Bahasa merupakan sarana yang dilakukan antar individu untuk menyatakan sesuatu kepada orang lain diantaranya gagasan, fikiran, dan perasaan.

2)      Sebagai Alat Komunikasi
Melalui Bahasa, manusia dapat berhubungan dan berinteraksi dengan alam sekitarnya, terutama sesama manusia sebagai makhluk sosial. . Manusia dalam berkomunikasi tentu harus memperhatikan dan menerapkan berbagai etika sehingga terwujud masyarakat yang madani selamat dunia dan akhirat. Bahasa sebagai alat komunikasi berpotensi untuk dijadikan sebagai sarana untuk mencapai suatu keberhasilan dan kesuksesan hidup manusia, baik sebagai insan akademis maupun sebagai warga masyarakat. Penggunaan bahasa yang tepat menjadikan seseorang dalam memperlancar segala urusan. Melalui bahasa yang baik, maka lawan komunikasi dapat memberikan respon yang positif. Akhirnya, dapat dipahami apa maksud dan tujuannya.

3)      Sebagai Alat Integrasi dan Adaptasi Sosial
Bahasa yang kita gunakan terkadang bergantung pada lingkungan dimana kita berada. Sesuai dengan judulnya “adaptasi” yang maksudnya kita mungkin menggunakan bahasa yang berbeda kepada orang yang berbeda. Bisa juga dalam situasi tertentu kita bias memilah milah kata apa yang ingin kita keluarkan jangan sampai salah dalam berkata-kata.

4)    Kontrol sosial ini dapat diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi, maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran, buku-buku instruksi, ceramah agama (dakwah), orasi ilmiah atau politik adalah contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Selain itu, kita juga sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk show) di televisi dan radio, iklan layanan masyarakat atau layanan sosial merupakan salah satu wujud penerapan bahasa sebagai alat kontrol sosial. Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk menyimak dan mendengarkan pandangan orang lain mengenai suatu hal. Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita. Tuangkanlah rasa dongkol dan marah kita ke dalam bentuk tulisan. Biasanya, pada akhirnya, rasa marah kita berangsur-angsur menghilang dan kita dapat melihat persoalan secara lebih jelas dan tenang.

Referensi:

Annisa Mutia
11113140
3KA11


Tidak ada komentar:

Posting Komentar