Jumat, 25 September 2015

DIKSI (PILIHAN KATA)


Saat berbicara, secara otomatis kita membentuk kata menjadi kelompok kata, klausa, kalimat, paragraph, dan akhirnya menjadi wacana. Diksi bukan sekedar menceritakan sebuah peristiwa tetapi meliputi persoalan gaya bahasa, ungkapan, dan sebagainya.
Definisi
Diksi merupakan pemilihan kata-kata yang sesuai dengan apa yang hendak kita ungkapkan dalam mencapai suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokkan kata yang tepat dan lain sebagainya. Yang terpenting, pemilihan kata tersebut pas dan memang sesuai dengan situasi tersebut.
Fungsi
Diksi membuat kata akan semakin jelas sehingga membuat kata lebih indah dan menambah daya ekspresivitas. Tetapi yang perlu di perhatikan memang semua bergantung pada ketepatan pemilihan kata. Dengan pemilihan kata yang tepat pada suatu situasi pun, tidak akan membuat suasana menjadi rusak dan tutur kata terdengar indah.
Manfaat
1. Dapat membedakan secara cermat kata-kata denitatif dan konotatif, bersinonim dan hapir bersinonim, kata-kata yang mirip dalam ejaannya.
2. Dapat membedakan kata-kata ciptaan sendiri fan juga kata yang mengutip dari orang yang terkenal yang belum diterima dimasyarakat. Sehingga dapat menyebabkan kontroversi dalam masyarakat.

Diksi terdiri dari delapan elemen yaitu : fonem, silabel, konjungsi, hubungan, kata benda, kata kerja, infleksi, dan uterans.
Macam macam hubungan makna :
·         Sinonim
Kata-kata yang memiliki persamaan/kemiripan makna.
·         Antonim
Ungkapan yang maknanya merupakan kebalikan dari suatu kata/ungkapan lain.
·         Polisemi
Satuan bahasa yang memilik makna lebih dari satu.
·         Hiponim
Kata yang maknanya tercakup oleh kata lain sebagai ungkapan.
·         Hipernim
Merupakan suatu kata yang mencakup makna kata lain.
·         Homonim
Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti.
·         Homofon
Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
·         Homograf
Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
Makna Denotasi
Makna Denotasi merupakan makna kata yang sesuai dengan makna yang sebenarnya atau sesuai dengan makna kamus.

Contoh :
Adik makan nasi.
Makan artinya memasukkan sesuatu ke dalam mulut.

Makna Konotasi
Kalau makna Denotasi adalah makna yang sebenarnya, maka seharusnya Makna Konotasi merupakan makna yang bukan sebenarnya dan merujuk pada hal yang lain. Terkadang banyak eksperts linguistik di Indonesia mengatakan bahwa makna konotasi adalah makna kiasan, padahal makna kiasan itu adalah tipe makna figuratif, bukan makna konotasi. Makna Konotasi tidak diketahui oleh semua orang atau dalam artian hanya digunakan oleh suatu komunitas tertentu. Misalnya Frase jam tangan.
Contoh:
Pak Slesh adalah seorang pegawai kantoran yang sangat tekun dan berdedikasi. Ia selalu disiplin dalam mengerjakan sesuatu. Pada saat rapat kerja, salah satu kolega yang hadir melihat kinerja beliau dan kemudian berkata kepada sesama kolega yang lain “Jam tangan pak Slesh bagus yah”.
Dalam ilustrasi diatas, frase jam tangan memiliki makna konotasi yang berarti sebenarnya disiplin. Namun makna ini hanya diketahui oleh orang-orang yang bekerja di kantoran atau semacamnya yang berpacu dengan waktu. Dalam contoh diatas, Jam Tangan memiliki Makna Konotasi Positif karena sifatnya memuji
Makna konotasi dibagi menjadi 2 yaitu konotasi positif  merupakan kata yang memiliki makna yang dirasakan baik dan lebih sopan, dan konotasi negatif merupakan kata yang bermakna kasar atau tidak sopan.

Referensi:

Annisa Mutia
11113140
3KA11



Tidak ada komentar:

Posting Komentar