BAB IV
PEMUDA DAN SOSIALISASI
A.
Pengertian Internalisasi Belajar dan Spesialisasi
Internalisasi belajar dan
Spesialisasi adalah Internalisasi adalah proses peresapan pengetahuan ke dalam
pikiran. Dalam proses ini, pengetahuan eksplisit (kelihatan, biasanya dalam
bentuk simbol dan kode) diubah ke dalam bentuk tasit (tak kelihatan). Contoh
internalisasi adalah membaca buku, cetak maupun digital. Buku cetak tentu tak
perlu dihadirkan dengan teknologi informasi. Sedangkan buku digital atau
elektronik memerlukan teknologi informasi.
Proses Sosialisasi
Dalam setiap masyarakat akan dijumpai suatu proses
pembelajaran seorang individu dalam masyarakat tersebut, misalnya seorang anak mempelajari
nilai-nilai dan norma-norma tempat dia menjadi anggota suatu Masyarakat. Proses
ini disebut Sosialisasi. Sosialisasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses
Sosial yang terjadi
bila seseorang menghayati dan melaksanakan norma-norma kelompok tempat ia hidup
sehingga akan merasa menjadi bagian darikelompok itu. Dipandang dari sudut
kepentingan individu, sosialisasi adalah suatu proses sosial yang terjadi bila
seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk untuk berperilaku yang
sesuai dengan perilaku kelompok sosialnya.
Individu dalam masyarakat dengan budaya yang berbeda akan
mengalami proses sosialisasi yang berbeda, karena proses sosialisasi itu banyak
ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan.
Ada beberapa tahap yang harus dilalui oleh seorang individu
(anak) dalam proses sosialisasi. Pada tahap awal seorang anak akan belajar
dengan lingkungan masyarakat terdekatnya yaitu ayah, ibu, kakak, kakek, atau
neneknya yang tinggal serumah. Dalam lingkungan ini si Anak
belajar menanamkan segala perasaan, emosi, dan sebagainya yang sesuai dengan
kemampuan biologisnya dalam kepribadiannya. Kemudian seiring dengan
pertumbuhannya, si Anak mulai belajar kebiasaan lain seperti cara makan, tidur
pada saat yang tepat. Selanjutnya, si Anak mulai mengenal lingkungan sosial
yang lebih luas seperti tetangga, teman bermain, dan sebagainya. Pada
tahapan ini si Anak belajar emosi, perasaan, nafsu yang dibutuhkannya,
belajar aturan, dan pola tindakan yang umum dalam lingkungan sosialnya.
Proses sosialisasi ini akan terus berlangsung sepanjang
hayat si Anak/Individu. Seorang Individu dalam kehidupan masyarakatnya akan
selalu belajar kebudayaan melalui proses-proses internalisasi, sosialisasi, dan
enkulturasi secara bersamaan.
Peranan Sosial Pemuda
di Masyarakat
Peranan
sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat, kurang lebih sama dengan peran warga
yang lainnnya di masyarakat. Mahasiswa mendapat tempat istimewa karena mereka
dianggap kaum intelektual yang sedang menempuh pendidikan. Pada saatnya nanti
sewaktu mahasiswa lulus kuliah, ia akan mencari kerja dan menempuh kehidupan
yang relative sama dengan warga yang lain.
Secara tak sadar namun perlahan tapi pasti, para generasi muda dihinggapi dengan idiologi baru dan perilaku umum yang mendidik mereka menjadi bermental instan dan bermental bos. Pemuda menjadi malas bekerja dan malas mengatasi kesulitan, hambatan dan proses pembelajaran tidak diutamakan sehingga etos kerja jadi lemah.
Sarana tempat hiburan tumbuh pesat bak “jamur di musim hujan” arena billyard, playstation, atau arena hiburan ketangkasan lainnya, hanyalah tempat bagi anak-anak dan generasi muda membuang waktu secara percuma karena menarik perhatian dan waktu mereka yang semestinya diisi dengan lebih banyak untuk belajar, membaca buku di perpustakaan, berorganisasi atau mengisi waktu dengan kegiatan yang lebih positif.
Peran pemuda yang seperti ini adalah peran sebagai konsumen saja, pemuda dan mahasiswa berperan sebagai “penikmat” bukan yang berkontemplasi (pencipta karya). Dapat ditambahkan disini persoalan NARKOBA yang dominan terjadi di kalangan generasi muda yang memunculkan kehancuran besar bagi bangsa Indonesia.
Secara tak sadar namun perlahan tapi pasti, para generasi muda dihinggapi dengan idiologi baru dan perilaku umum yang mendidik mereka menjadi bermental instan dan bermental bos. Pemuda menjadi malas bekerja dan malas mengatasi kesulitan, hambatan dan proses pembelajaran tidak diutamakan sehingga etos kerja jadi lemah.
Sarana tempat hiburan tumbuh pesat bak “jamur di musim hujan” arena billyard, playstation, atau arena hiburan ketangkasan lainnya, hanyalah tempat bagi anak-anak dan generasi muda membuang waktu secara percuma karena menarik perhatian dan waktu mereka yang semestinya diisi dengan lebih banyak untuk belajar, membaca buku di perpustakaan, berorganisasi atau mengisi waktu dengan kegiatan yang lebih positif.
Peran pemuda yang seperti ini adalah peran sebagai konsumen saja, pemuda dan mahasiswa berperan sebagai “penikmat” bukan yang berkontemplasi (pencipta karya). Dapat ditambahkan disini persoalan NARKOBA yang dominan terjadi di kalangan generasi muda yang memunculkan kehancuran besar bagi bangsa Indonesia.
B. Pola
Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Peranan
sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat, kurang lebih sama dengan peran warga
yang lainnnya di masyarakat. Mahasiswa mendapat tempat istimewa karena mereka
dianggap kaum intelektual yang sedang menempuh pendidikan. Pada saatnya nanti
sewaktu mahasiswa lulus kuliah, ia akan mencari kerja dan menempuh kehidupan
yang relatif sama dengan warga yang lain.
Secara tak sadar namun perlahan tapi pasti, para generasi muda dihinggapi dengan idiologi baru dan perilaku umum yang mendidik mereka menjadi bermental instan dan bermental bos. Pemuda menjadi malas bekerja dan malas mengatasi kesulitan, hambatan dan proses pembelajaran tidak diutamakan sehingga etos kerja jadi lemah.
Sarana tempat hiburan tumbuh pesat bak “jamur di musim hujan” arena billyard, playstation, atau arena hiburan ketangkasan lainnya, hanyalah tempat bagi anak-anak dan generasi muda membuang waktu secara percuma karena menarik perhatian dan waktu mereka yang semestinya diisi dengan lebih banyak untuk belajar, membaca buku di perpustakaan, berorganisasi atau mengisi waktu dengan kegiatan yang lebih positif.
Peran pemuda yang seperti ini adalah peran sebagai konsumen saja, pemuda dan mahasiswa berperan sebagai “penikmat” bukan yang berkontemplasi (pencipta karya). Dapat ditambahkan disini persoalan NARKOBA yang dominan terjadi di kalangan generasi muda yang memunculkan kehancuran besar bagi bangsa Indonesia.
Secara tak sadar namun perlahan tapi pasti, para generasi muda dihinggapi dengan idiologi baru dan perilaku umum yang mendidik mereka menjadi bermental instan dan bermental bos. Pemuda menjadi malas bekerja dan malas mengatasi kesulitan, hambatan dan proses pembelajaran tidak diutamakan sehingga etos kerja jadi lemah.
Sarana tempat hiburan tumbuh pesat bak “jamur di musim hujan” arena billyard, playstation, atau arena hiburan ketangkasan lainnya, hanyalah tempat bagi anak-anak dan generasi muda membuang waktu secara percuma karena menarik perhatian dan waktu mereka yang semestinya diisi dengan lebih banyak untuk belajar, membaca buku di perpustakaan, berorganisasi atau mengisi waktu dengan kegiatan yang lebih positif.
Peran pemuda yang seperti ini adalah peran sebagai konsumen saja, pemuda dan mahasiswa berperan sebagai “penikmat” bukan yang berkontemplasi (pencipta karya). Dapat ditambahkan disini persoalan NARKOBA yang dominan terjadi di kalangan generasi muda yang memunculkan kehancuran besar bagi bangsa Indonesia.
2 Pengertian
Pokok Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Pengertian pokok
pembinaan dan pengembangan Generasi Muda ada dua yaitu :
Generasi Muda sebagai Subyek
Generasi Muda subyek
adalah mereka yang telah dibekali ilmu dan kemampuan serta landasan untuk dapat
mandiri dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa, dalam rangka
kehidupan berbangsa bernegara serta pembangunan nasional.
Generasi Muda sebagai Obyek
Generasi Muda Obyek
adalah mereka yang masih memerlukan bimbingan yang mengarah kan kepada
pertumbuhan potensi menuju ke tingkat yang maksimal dan belum dapat mandiri
secara fungsional di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta pembangunan
nasional.
Tujuan Pokok
Sosialisasi
Tujuan
sosialisasi ada 4 yaitu:
1. Memberikan ketrampilan terhadap
seseorang agar mampu mengimbangi hidup bermasyarakat.
2. Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi secara efektif.
3. Membantu mengendalikan fungsi –
fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
4. Membiasakan diri dengan berprilaku
sesuai dengan nilai – nilai dan kepercayaan pokok yang ada dimasyarakat.
C. Pengertian Perguruan dan Pendidikan
Pendidikan merupakan
usaha yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan terencana (bertahap) dalam
meningkatkan potensi diri peserta didik dalam segala aspeknya menuju
terbentuknva kepribadian dan aólaq mulia dengan menggunakan media dan metode
pembelajaran yang tepat guna melaksanakan tugas hidupnya sehingga dapat
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Perguruan
Tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta
didik perguruan tinggi disebutmahasiswa, sedangkan tenaga pendidik
perguruan tinggi disebut dosen.
Menurut jenisnya perguruan tinggi dibagi menjadi 2 :
1. Perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh negara
2. Perguruan tinggi swasta, adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh swasta
Menurut jenisnya perguruan tinggi dibagi menjadi 2 :
1. Perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh negara
2. Perguruan tinggi swasta, adalah perguruan tinggi yang pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh swasta
Cara Pengembangan Potensi
Generasi Muda
• Individu harus diberi ilmu pengetahuan
(keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
• Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
• Pengendalian fungsi-fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
• Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umumnya.
• Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuannya.
• Pengendalian fungsi-fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
• Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umumnya.
Alasan Untuk Berkesempatan Mengenyam Pendidikan Tinggi
Mengapa semua individu khususnya di Indonesia wajib
mengenyam pendidikan selama 12 tahun? maka jika tidak, akan terjadi akibat
seperti Pengangguran Semakin Banyak, Generasi Muda tidak ada, perampokan,
pembunuhan dan lain sebagainya. (Menakutkan bukan) faktor: hanya
karena pendidikan yang mahal. Syukurlah pemerintah punya program sekolah
gratis selama 9 tahun, “itu setahu saya karna saat SMA saya masih bayar”.
Jadi kesimpulannya mengapa individu harus mengenyam pendidikan adalah
karna setiap
individu harus sekolah
Minimal selama 12 tahun agar disaat seseorang beranjak dewasa, seseorang itu
dapat bermanfaat sebagai pemuda yang aktif didalam lingkungan masyarakat dan
akan menjadi Generasi Penerus yang akan menjadi Pemimpin yang baik mengerti
rakyat dan memajukan bangsa ini ke arah yang lebih baik.
D. Pendapat Mahasiswa Mengenai Pemuda dan
Sosialisasi
Peran
strategis pemuda dalam pembangunan nasional sangatlah penting artinya telah
dibuktikan didalam berbagai peran pemuda seiring dengan perjalanan suatu
bangsa. Pemuda adalah generasi penerus bangsa dan penentu masa depan sebuah
bangsa. Tetapi, para pemuda inipun memiliki masalah yang selalu dialami oleh
setiap generasi dalam hubunganya dengan generasi yang lebih tua. Masalah yang
dialami biasanya berhubungan dengan nilai-nilai dalam masyarakat. Masalah
kepemudaan yang lain adalah belum atau kurang mandirinya dalam hal ekonomi dan
kurang dewasa dari segi psikologis. Adapun permasalahan yang melingkupi pemuda.
Generasi Muda juga harus dikembangkan dengan berbagai cara, salah satunya dapat
Bertingkah
laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada
lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umumnya.
E. Referensi
Nama : Annisa Mutia
Npm : 11113140
Kelas : 1KA08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar