BAB II
PENDUDUK, MASYARAKAT, DAN
KEBUDAYAAN
A. Pertumbuhan Penduduk
Tabel
Perkembangan Penduduk Dunia
Kita bisa lihat tabel dibawah ini contoh dari tahun-tahun sebelumnya
Perkembangan.Penduduk Dunia pada tahun 1830 sampai 2006 adalah sebagai berikut:
Tahun
|
Jumlah Penduduk
|
Perkembangan Per Tahun
|
1830
|
1 milyard
|
-
|
1930
|
2 milyard
|
1%
|
1960
|
3 milyard
|
1,7%
|
1975
|
4 milyard
|
2,2%
|
1987
|
5 milyard
|
2%
|
1996
|
6 milyard
|
2%
|
2006
|
7 milyard
|
2%
|
Kalau dilihat dari tabel di atas, pertumbuhan
penduduk dunia setiap tahun selalu meningkat. Penggadaan penduduk (doble
population jangka waktunya makin singkat. Rata - rata setiap negera penduduknya
bisa bertambah hingga 2x lipatnya. Lalu perkembangan penduduk dunia bertambah hingga
3x lipatnya. Itu berarti penduduk dunia sangat pesat pertumbuhannya. Adapun table
penggandaan penduduk dunia adalah sebagai berikut:
Tabel Pengandaan Penduduk Dunia
Tahun
Penggandaan
|
Perkiraan
Penduduk Dunia
|
Waktu
|
800 SM
|
5 juta
|
-
|
1650 tahun
|
500 juta
|
1500
|
1830 tahun
|
1 milyard
|
180
|
1930 tahun
|
2 milyard
|
100
|
1975 tahun
|
4 milyard
|
45
|
Menggunakan
interpolasi linear dari perkiraan UNDESA, populasi dunia telah meningkat dua
kali lipat atau akan dua kali lipat dalam tahun-tahun berikutnya (dengan dua
titik tolak yang berbeda). Perhatikan bagaimana, selama 2 milenium,
menggandakan masing-masing mengambil kira-kira setengah selama dua kali lipat
sebelumnya, pas model pertumbuhan hiperbolik disebutkan di atas. Namun, tidak
mungkin bahwa akan ada penggandaan lain dalam abad ini.
Faktor-Faktor
Demografi yang Mempengaruhi Pertambahan Penduduk
Penambahan/pertambahan
penduduk di suatu daerah atau negara di pengaruhi oleh faktor-faktor demografi.
Adapun faktor-faktor demografi sebagai berikut:
- Kematian
Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian dan faktor penghambat kematian . - Kelahiran
Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran dan yang mendukung kelahiran - Imigrasi apabila
setiap penduduk pindah ke kota dan mereka menjadikan ktp menjadi dua maka
akan sulit apabila di data tidak akan terpenuhi akan sulit mendata
penduduk dengan data pasti.
Di dalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut di ukur dengan
tingkat/rate. Tingkat/rate ialah kejadian dari peristiwa yang menyatukan dalam
bentuk perbandingan. Biasanya perbandingan ini dinyatakan dalam tiap 1000
penduduk.
1. Kematian (mortalitas)
Ada beberapa tingkat kematian (mortalitas). Akan tetapi di sini di
jelaskan dua tingkat kematian saja yaitu:
a) Tingkat kematian
kasar (Crude Death Rate/CDR)
Ø Tingkat kematian kasar adalah banyaknya orang meninggal pada suatu tahun
per jumlah penduduk pertengahan tahun tersebut. Secara dinyatakan tiap 1.000
orang. Sehingga dapat di tuliskan rumus sebagai berikut:
D = jumlah
kematian
CDR = jumlah
kemaatian X 1000
Jumlah
penduduk pertengahan thn.
Atau :
CDR = D X K
Pm
Pm =
jumlah penduduk per pertengahan tahun
K =
konstanta: 1000
b) Tingkat kematian
khusus (Age Specific Death Rate)
Ø Karena tingkat kematian itu di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
umur, jenis kelamin, pekerjaan. Karena perbedaan resiko kematian tersebut, maka
digunakan tingkat kematian menurut umur (specific death rate). Kematian ini
menunjukan hasil yang lebih teliti. Karena angka ini menyatakan banyaknya
kematian pada kelompok umur tertentu 1000 penduduk pada kelompok umur yang
sama, maka dapat di buat rumus sebagai berikut :
Asdri = Di X K
Pmi
Di = kematian penduduk kelompok umur i
Pm= jumlah penduduk pada pertengahan tahun kelompok umur i
K = konstanta : (= 1000)
2. Fertilitas (kelahiran)
Ø Fertilitas adalah jumlah kelahiran hidup dari seorang wanita atau
sekelompok wanita. Yang dimaksud dengan lahir hidup adalah kelahiran dengan
tanda-tanda kehidupan misalnya: bergerak, bernafas, berteriak/menangis, ada
denyut jantung dan sebagainya. Pengukuran fertilitas selalu didasarkan atas
jumlah kelahiran hidup pada kelompok penduduk pada periode tertentu. Tinggi
rendahnya kelahiran dalam suatu/sekelompok penduduk erat hubungannya dan
tergantung pada: struktur umur, penggunaan alat kontrasepsi, pengangguran,
tingkat pendidikan, status pekerjaan wanita serta pembangunan ekonomi. Di
indonesia jumlah wanita dalam usia subur (15-49) tahun di perkirakan sekitar
23530 ribu dan jumlah kelahiran sekitar 2985 ribu.
Angka
kelahiran dapat dibagi menjadi tiga kriteria, yaitu:
1.
Angka kelahiran dikatakan tinggi jika
angka kelahiran > 30 per tahun.
2.
Angka kelahiran dikatakan sedang jika
angka kelahiran 20-30 per tahun.
3.
Angka kelahiran dikatakan rendah
jika angka kelahiran < 20 per tahun.
Pengertian Migrasi
Secara
umum Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu
tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau
batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi
diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara)
ke daerah (negara) lain.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Ada dua dimensi penting dalam penalaahan migrasi, yaitu dimensi ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Tinjauan
migrasi secara regional sangat penting dilakukan terutama terkait dengan
kepadatan dan distribusi penduduk yang tidak merata.Migrasi salah satu dari
tiga komponen dasar dalam demografi, Migrasi bersama dengan dua komponen
lainnya, kelahiran dan kematian, mempengaruhi dinamika kependudukan di suatu
wilayah.
Macam-Macam
Migrasi
1. Migrasi
Internasional adalah perpindahan penduduk dari suatu negara
ke negara lainnya. Migrasi internasional dibagi menjadi tiga , yaitu :
- Imigrasi:
Masuknya penduduk ke suatu negara
- Emigrasi:
Keluarnya penduduk ke negara lain
- Remigrasi:
Kembalinya Penduduk ke negara
2. Migrasi
Nasional adalah perpindahan penduduk di dalam satu negara.
Dibagi menjadi empat , yaitu:
- Urbanisasi:
Perpindahan penduduk Dari Desa ke Kota
- Transmigrasi:
Perpindahan penduduk Dari Pulau ke Pulau
- Ruralisasi:
Perpindahan penduduk Dari Kota ke Desa
- Evakuasi:
Perpindahan penduduk Dari tempat yang tidak aman ke tempat yang aman,
biasanya terjadi kerena bencana alam, peperangan, dll.
Proses Migrasi
Proses
Migrasi Penduduk dari Asal ke Daerah Tujuan :
- Dalam memilih
daerah tujuan para imigran cenderung memilih daerah yang terdekat dengan
daerah asal
- Kurangnya
kesempatan kerja didaerah asal dan adanya kesempatan kerja didaerah tujuan
merupakan salah satu alasan seseorang melakukan mobilitas penduduk
- Informasi yang
positif dari sanak saudara, kerabat tentang daerah tujuan, merupakan
sumber informasi yang penting dalam pengambilan keputusan seseorang untuk
berimigrasi
- Informasi yang
negatif yang dating ari daerah tujuan, menyebabkan orang enggan untuk
berimigrasi
- Makin besar
pengaruh daerah perkotaan terhadap seseorang, makin tinggi frekuensi
mobilitas orang tersebut
- Makin tinggi
pendapatan seseorang, makin tinggi frekuensi mobilitas orang tersebut
- Seseorang akan
memilih daerah tujuan dimana terdapat sanak saudara atau kenalan yang
berada didaerah tersebut
- Migrasi masih
akan terjadi apabila di suatu daerah ada bencana alam (banjir, gempa bumi
dll)
- Orang yang
berumur muda dan belum berumah tangga lebih banyak mengadakan mobilitas
daripada orang yang sudah berusia lanjut dan berstatus kawin
- Makin tinggi
pendidikan seseorang, makin banyak melaksanakan mobilitas penduduk
Akibat Migrasi
•
Akan terjadi pertikaian didalam suatu kota yang banyaknya imigrasi dikarenakan
banyaknya orang yang bersuku tidak sama, perbedaan sosial budaya, pola pikiran
yang tidak sepaham, adab tutur kata yang tidak sama, dan memandang suatu nilai
orang
• Akan
cepatnya terjadi bencana alam, karena apabila imigran datang tentu saja mereka
mencari tempat tinggal, maka lahan penghijauan pun menjadi sasaran untuk dibuatnya
perumahan sehingga untuk resapan air pun berkurang sehingga akan terjadi
bencana alam banjir dan juga wabah penyakit
• Kesehatan
menjadi harga yang lebih mahal di dalam kota migrasi karena, makin banyak
imigran yang datang dengan membawa alat kendaraannya dan juga elektronik yang
mempunyai radiasi dan polusi pun dimana-mana
• Area
perkuburan yang makin sempit dikarenakan lahan yang letaknya seharusnya menjadi
area pemakaman justru dibuat mall, jalan raya besar, dan juga fasilitas
prasarana lainnya
• Lahan
pekerjaan yang sempit karena banyaknya orang yang mau menetap di kota migrasi
dengan mencari uang tetapi sudah banyaknya lahan pekerjaan yang diambil orang
dan juga peluang bisnis yang area penjualannya sangat sempit
3 Jenis
Struktur Penduduk
Komposisi penduduk adalah suatu Negara yang
mempunyai wilayah yang luas dan juga banyak penduduk didalam satu Negara
tersebut, dari penduduk tersebut banyaknya, akan dikelompokan pada
kriteria-kriteria tertentu
Biasanya dalam pengelompokan itu kriteria yang diambil kebanyakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal semua itu dikelompokkan demi tidak terjadi masalah-masalah sepele yang timbul dikarenakan terjadi karena hanya sebuah hal sepele
Dalam suatu keluarga ada kepala keluarga yang mempunyai mata pencaharian sebagai pegawai negeri sipil yang mempunyai gaji sebesar 3 juta rupiah dalm sebulan didalam suatu pengelompokan penduduk kelurga ini termasuk keluaraga yang cukup mampu
Didalam dunia ada 3 jenis struktur yang dipakai dalam satu Negara atau wilayah yang dikelompokan berdasarkan umur yaitu:
• Struktur penduduk muda adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya muda struktur ini dimulai dengan umur 0-14 tahun
• Struktur penduduk dewasa adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya dewasa struktur ini dimulai dengan 15-64 tahun
• Struktur penduduk tua adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya tua tidak terdaftar lagi struktur ini dimulai dari 65 tahun keatas/senja.
Biasanya dalam pengelompokan itu kriteria yang diambil kebanyakan adalah umur, jenis kelamin, mata pencaharian, dan tempat tinggal semua itu dikelompokkan demi tidak terjadi masalah-masalah sepele yang timbul dikarenakan terjadi karena hanya sebuah hal sepele
Dalam suatu keluarga ada kepala keluarga yang mempunyai mata pencaharian sebagai pegawai negeri sipil yang mempunyai gaji sebesar 3 juta rupiah dalm sebulan didalam suatu pengelompokan penduduk kelurga ini termasuk keluaraga yang cukup mampu
Didalam dunia ada 3 jenis struktur yang dipakai dalam satu Negara atau wilayah yang dikelompokan berdasarkan umur yaitu:
• Struktur penduduk muda adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya muda struktur ini dimulai dengan umur 0-14 tahun
• Struktur penduduk dewasa adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya dewasa struktur ini dimulai dengan 15-64 tahun
• Struktur penduduk tua adalah apabila suatu wilayah atau Negara sebagian besar panduduknya tua tidak terdaftar lagi struktur ini dimulai dari 65 tahun keatas/senja.
Bentuk
Piramida Penduduk
1. Piramida penduduk muda berbentuk limas
Piramida ini menggambarkan jumlah
penduduk usia muda lebih besar dibanding usia dewasa. Jumlah
angka kelahiran lebih besar daripada jumlah kematian. Contoh
Negara : India, Brazilia, Indonesia.
2. Piramida penduduk stasioner atau tetap
berbentuk granat
Bentuk ini menggambarkan jumlah
penduduk usia muda seimbang dengan usia dewasa. Tingkat kematian rendah dan tingkat kelahiran tidak
begitu tinggi. Contoh Negara : Swedia, Belanda,
Skandinavia.
3. Piramida penduduk tua berbentuk batu
nisan
Piramida bentuk ini menunjukkan jumlah
penduduk usia muda lebih sedikit bila dibandingkan dengan usia dewasa. Jika angka kelahiran jenis pria besar, maka suatu
negara bisa kekurangan penduduk. Contoh Negara : Jerman,
Inggris, Belgia, Prancis.
Pengertian
Rasio Ketergantungan
Rasio Ketergantungan
adalah perbandingan antara jumlah penduduk berumur 0-14 tahun, ditambah dengan
jumlah penduduk 65 tahun keatas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15-64
tahun. Rasio ketergantungan dapat dilihat menurut usia yakni Rasio
Ketergantungan Muda dan Rasio Ketergantungan Tua. Rasio ketergantungan dapat
digunakan sebagai indikator yang secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi
suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang.
Semakin tingginya persentase rasio ketergantungan menunjukkan semakin tingginya
beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup
penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.
B. Kebudayaan dan Kepribadian
Pertumbuhan dan
Perkembangan Kebudayaan di Indonesia
·
Zaman Batu Tua (Palaeolithikum)
Alat-alat batu pada zaman batu tua,
baik bentuk ataupun permukaan peralatan masih kasar, misalnya kapak genggam
Kapak genggam semacam itu kita kenal dari wilayah Eropa, Afrika, Asia Tengah,
sampai Punsjab(India), tapi kapak genggam semacam ini tidak kita temukan di
daerah Asia Tenggara
Berdasarkan penelitian para ahli
prehistori, bangsa-bangsa Proto-Austronesia pembawa kebudayaan Neolithikum
berupa kapak batu besar ataupun kecil bersegi-segi berasal dari Cina Selatan,
menyebar ke arah selatan, ke hilir sungai-sungai besar sampai ke semenanjung
Malaka Lalu menyebar ke Sumatera, Jawa. Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, sampai
ke Flores, dan Sulawesi, dan berlanjut ke Filipina.
·
Zaman Batu Muda (Neolithikum)
Manusia pada zaman batu muda telah
mengenal dan memiliki kepandaian untuk mencairkan/melebur logam dari biji besi
dan menuangkan ke dalam cetakan dan mendinginkannya. Oleh karena itulah mereka
mampu membuat senjata untuk mempertahankan diri dan untuk berburu serta membuat
alat-alat lain yang mereka perlukan.
Ciri – ciri zaman batu muda :
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
1. Mulai menetap dan membuat rumah
2. Membentuk kelompok masyarakat desa
3. Bertani
4. Berternak untuk memenuhi kebutuhan hidup
Bangsa-bangsa Proto-austronesia yang
masuk dari Semenanjung Indo-China ke Indonesia itu membawa kebudayaan Dongson,
dan menyebar di Indonesia. Materi dari kebudayaan Dongson berupa
senjata-senjata tajam dan kapak berbentuk sepatu yang terbuat dari bahan
perunggu.
Kebudayaan Hindu, Budha, dan Islam
·
Kebudayaan Hindu, Budha
Pada abad ke-3 dan ke-4 agama hindu
mulai masuk ke Indonesia di Pulau Jawa. Perpaduan atau akulturasi antara
kebudayaan setempat dengan kebudayaan. Sekitar abad ke 5 ajaran Budha masuk ke
indonesia, khususnya ke Pulau Jawa. Agama Budha dapat dikatakan berpandangan
lebih maju dibandingkan Hinduisme,sebab budhisme tidak menghendaki adanya
kasta-kasta dalam masysrakat. Walaupun demikian, kedua agama itu di Indonesia,
khususnya di Pulau Jawa tumbuh dan berdampingan secara damai. Baik penganut
hinduisme maupun budhisme masng-masing menghasilkan karya- karya budaya yang
bernilai tinggi dalam seni bangunan, arsitektur, seni pahat, seni ukir, maupun
seni sastra, seperti tercermin dalam bangunan, relief yang diabadikan dalam
candi-candi di Jawa Tengah maupun di Jawa Timur diantaranya yaitu Borobudur,
Mendut, Prambanan, Kalasan, Badut, Kidal, Jago, Singosari, dll.
·
Kebudayaan Islam
Abad ke 15 da 16 agama islam telah
dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka islam yang disebut Walisongo.
Titik penyebaran agama Islam pada abad itu terletak di Pulau Jawa. Sebenarnya
agama Islam masuk ke Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebelum abad ke 11
sudah ada wanita islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya
agama Islam ke Indonesia berlangsung secara damai. Hal ini di karena masuknya
Islam ke Indonesia tidak secara paksa.
Abad ke 15 ketika kejayaan maritim
Majapahit mulai surut , berkembanglah negara-negara pantai yang dapat
merongrong kekuasaan dan kewibawaan majapahit yang berpusat pemerintahan di
pedalaman. Negara- negara yang dimaksud adalah Negara malaka di Semenanjung
Malaka,Negara Aceh di ujung Sumatera, Negara Banten di Jawa Barat, Negara Demak
di Pesisir Utara Jawa Tengah, Negara Goa di Sulawesi Selatan . Dalam proses perkembangan
negara-negara tersebut yang dikendalikan oleh pedagang. Pedagang kaya dan
golongan bangsawan kota- kota pelabuhan, nampaknya telah terpengaruh dan
menganut agama Islam. Daerah-daerah yang belum tepengaruh oleh kebudayaan
Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk.
Di daerah yang bersangkutan. Misalnya Aceh, Banten, Sulawesi Selatan, Sumatera
Timur, Sumatera Barat, dan Pesisr Kalimantan.
C.
Kebudayaan Barat
Unsur kebudayaan barat juga
memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa
Indonesia adalah kebudayaan Barat. Masuknya budaya Barat ke Negara Republik
Indonesia ketika kaum kolonialis atau penjajah masuk ke Indonesia, terutama
bangsa Belanda. Penguasaan dan kekuasaan perusahaan dagang Belanda (VOC) dan
berlanjut dengan pemerintahan kolonialis Belanda, di kota-kota propinsi,
kabupaten muncul bangunan-bangunan dengan bergaya arsitektur Barat. Dalam waktu
yang sama, dikota-kota pusat pemarintahan, terutama di Jawa, Sulawesi Utara,
dan Maluku berkembang dua lapisan sosial ; Lapisan sosial yang terdiri dari
kaum buruh, dan kaum pegawai.
Sehubungan dengan itu penjelasan
UUD’45 memberikan rumusan tentang kebudayaan memberikan rumusan tentang
kebudayaaan bangsa Indonesia adalah: kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha
budi rakyat Indonesia seluruhnya, termasuk kebudayaan lama dan asli yang ada
sebagai puncak kebudayaan di daerah-daerah di seluruh Indonesia. Dalam
penjelasan UUD’45 ditujukan ke arah mana kebudayaan itu diarahkan, yaitu menuju
kearah kemajuan budaya dan persatuan, dengan tidak menolak bahan baru
kebudayaan asing yang dapat mengembangkan kebudayaan bangsa sendiri serta
mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia.
Pengaruh dan Akibat Budaya Asing di Indonesia
Indonesia
merupakan negara di bagian timur yang menganut kebudayaan timur yang pada
intinya banyak bersumber dari agama. Pemikiran timur lebih menekankan unsur
terdalam dalam jiwa. Macam-macam kebudayaan yang memiliki nilai timur lebih
menekankan disiplin mengendalikan diri, sederhana, tidak mementingkan dunia.
Indonesia sebagai bagian dari wilayah timur yang menganut kebudayaan timur,
harus mementingkan kerohanian, perasaan, gotong-royong dan menjaga keharmonisan
antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan.
Itulah sebabnya macam-macam kebudayaan yang dimiliki indonesi memiliki kriteria
yang sama dengan nilai-nilai budaya timur.
Permasalahannya
yang kemudian muncul adalah pengaruh budaya barat yang mulai mengena. Perkembangan
pesat era globalisasi saat ini, semakin menekan proses akulturasi budaya,
terutama pengaruh budaya barat. Berbagai informasi melalui media cetak dan
elektronik dengan sentuhan kemajuan teknologi modern mempercepat akses
pengetahuan tentang budaya lain. Namun, perkembangan yang dihadirkan bersamaan
dengan pengaruh budaya barat menyebabkan efek, baik positif maupun negatif. Tetapi
semua itu tergantung dari cara berfikir individu menyikapi masuknya budaya
barat ke negeri ini. Unsur budaya barat
hendaknya diserap secara selektif dan hati-hati. Seperti contohnya gaya hidup
mewah dan cara berpakaian.
Orang-orang di negara barat telah terbiasa dengan gaya
hidup mewah. Mereka sering menghabiskan uang bahkan untuk hal yang tidak
penting sekaligus jika dilihat dari kacamata orang timur. Misalnya mengoleksi
barang-barang mewah seperti contohnya yang dilakukan oleh para artis hollywood,
traveling dan membeli barang-barang bermerek. Dampak yang lebih memprihatinkan
lagi adalah cara berpakaian. Cara berpakaian orang barat jika
dibandingkan dengan orang timur sangat berbeda. Orang barat cenderung
berpakaian lebih minim dan kurang sopan jika dibandingkan dengan orang timur.
Kini dampaknya banyak remaja sekarang yang bergaya dan berpakaian
seperti orang barat. Inilah yang
menimbulkan kekhawatiran, begitu mudahnya masyarakat Indonesia menerima budaya
Asing yang justru bisa menggeser kebudayaan asli Indonesia.
D. Pendapat Mahasiswa Mengenai
Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan.
Menurut saya pribadi, jumlah penduduk
di seluruh dunia semakin lama semakin meningkat tajam. Nyatanya, dari tabel
yang tertera pada bacaan sebelumnya membuktikan bahwa setiap tahun rata-rata
jumlah penduduk dunia dapat meningkat 2x lipat pada penggandaan penduduk dan
dapat meningkat 3x pada perkembangan penduduk. Tentu saja terdapat beberapa factor-faktor
demografi yang mempengaruhi perekembanngan penduduk dunia seperti kematian,
kelahiran, dan imigrasi.
Pertumbuhan dan perkembangan
kebudayaan dunia juga perlu kita perhatikan. Karena perkembangan dan
pertumbuhan kebudayaan di masing-masing Negara tentu berbeda-beda. Seperti
hal-nya di Indonesia, dari zaman batu tua, batu muda dan sampai detik ini tentu
banyak mengalami perubahan. Lain halnya dengan kebudayaan Asing yang masuk ke
Republik Indonesia. Meskipun memberikan dampak positif, tetapi kebudayaan asing
juga sering kali memberikan dampak yang negatif bagi masyaratakat Indonesia.
REFERENSI
Karya :
Annisa Mutia
11113140
1KA08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar