USIA
muda --bahkan remaja-- bukanlah satu penghalang untuk bisa meraih sukses. Siapa
pun memiliki hak yang sama untuk bisa merengkuh kesempatan itu. Hanya saja, dia
harus memiliki visi, keyakinan (yang kuat), gairah, keberanian, inovatif, dan
terakhir ditindaklanjuti dengan aksi (tindakan yang cepat). Kunci itulah yang
dimiliki oleh orang-orang sukses, seperti Steve Jobs, Bill Gates, Mark
Zuckerberg dan Nick D`Aloisio.
Tetapi kesuksesan Nick
D`Aloisio yang bisa mendadak menjadi "milyader baru" benar-benar
mengundang decak kagum banyak orang. Sebab, dia bisa meraih sukses dan kaya
mendadak diusia yang berbilang belia: 17 tahun. Bahkan saat ini dia belum lulus
dari sekolah menengah Atas di King`s college School, Wimbledon, Inggris. Lalu
apa modal apa yang dimiliki oleh Nick D`Aloisio sampai dia bisa meraih
kesuksesan gemilang di usia remaja--saat anak-anak seusianya lebih asyik
nongkrong, main game, basket, atau kriket? Tidak lain, karena dia berhasil
menciptakan aplikasi yang fenomenal dan bisa dijual.
Buku ringan dan tidak
terlalu tebal yang ditulis oleh Hermawan Aksan ini berusaha mengupas kehidupan
Nick D`Aloisio, yang dijuluki Mark Zuckerberg muda. Bagi orang yang tidak tahu
persis proses dan perjalanan hidup Nick, bisa jadi kisah hidup bocah ajaib Nick
D`Aloisio itu bisa disebut sebagai dongeng. Padahal, dia dapat meraih
keberhasilan itu setelah melalui jalan yang panjang. Remaja kelahiran London, 1
November 1995 itu sudah akrab dengan dunia komputer sejak kecil. Tepat umur 9
tahun, dia sudah dibelikan oleh kedua orangtuanya sebuah komputer pertama,
Macbook Pro.
Dari komputer pertama
itulah, Nick memulai mengembangkan kreativitas yang dia miliki. Awalnya, dia
membuat video. Tak berlebihan, ketika berusia 10 tahun, Nick sudah bisa
menciptakan model 3D di komputernya (hal. 22). Pada tahun 2008, saat dia
berumur 12 tahun, dia belajar sendiri membuat aplikasi -tak lama setelah dia
dibelikan iPhone. Dia kemudian mengundung iPhone development kit dan mendesain
perangkat lunak pertamanya, aplikasi musik SongStumblr. Lalu, berlanjut
mencipta aplikasi kedua bernama FingerMill dan bahkan setelah didaftarkan ke
App store, Nick berhasil mendapatkan uang 79 pounds (hal 16-17).
Rupanya, inovasi Nick
tidak berhenti sampai di situ. Setelah itu, dia membuat aplikasi lagi yang
diberi nama facemood (aplikasi yang menganalisa lini masa facebook untuk
menentukan mood pengguna) dan diikuti dengan aplikasi Trimit yang menjadi cikal
bakal kelahiran Summly. Dia membangun Summly pada usia 15 tahun. Kerja keras
dan inovasi yang diciptakan Nick itu tidak sia-sia. Sebab, trimit yang kemudian
diganti nama menjadi Summly, dan diluncurkan ulang di Apple App Store pada
Desember 2011 itu menobatkan Nick D`Aloisio menjadi "milyader baru"
setelah Yahoo (pada Maret 2013) membeli aplikasi ciptaannya itu seharga 30 juta
dolar (setara dengan Rp 290 rupiah).
Padahal, jika
ditelusuri lebih jauh Nick menciptakan aplikasi Summly itu dilatarbelakangi
karena frustasi. Waktu itu, April 2011, Nick sedang mencari materi untuk ujian
mata pelajaran sejarah. Tetapi tragis, dia kesulitan mencari artikel yang cocok
untuk melakukan revisi. Dia merasa menghabiskan banyak waktu untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan. Dari situlah, dia kemudian memiliki "ide"
untuk menciptakan Summly --sebuah aplikasi yang bisa menghasilkan sebuah
ringkasan artikel, atau berita untuk memudahkan bagi pengguna untuk menemukan
artikel yang cocok dengan pencarian yang diinginkan (hal. 32).
Kisah di balik
kesuksesan pembuat Summly, Nick D`Aloisio memang "menakjubkan".
Setidaknya, ada beberapa hal yang bisa dijadikan sebagai catatan. Pertama, Nick
masih terbilang muda, atau bahkan remaja, tapi sudah bisa mencipta aplikasi
gemilang yang mangantarkan dia menjadi milyader baru. Kedua, dia belajar secara
otodidak. Bahkan, Nick bukan lahir di tengah keluarga yang bekerja di bidang
komputer. Ayah Nick, Lov Montila adalah wakil presiden Morgan Stanley.
Sementara itu, ibu Nick, Diana D`Aloisio adalah seorang pengacara. Tetapi, Nick
yang suka mengotak-atik komputer berhasil membuat aplikasi. Bahkan, dia bisa
memberikan sumbangsih bagi kemajuan dunia lewat aplikasi Summly.
Nick memang baru
"menggebrak dunia". Gaung kesuksesan Nick masih belum dapat dikatakan
menyamai kesuksesan yang telah digelorakan oleh Stave Jobs, Bill Gates, ataupun
Mark Zuckerberg. Tetapi, tidak menutup kemungkinan jika pada masa yang akan
datang, "fajar baru" dunia inovasi yang akan dikembangkan oleh Nick
D`Aloisio bisa akan lebih menghebohkan. Dan buku ini bisa disebut sebagai buku
awal untuk mengenal lebih jauh tentang kehidupan Nick. Bahkan buku ini --saat
ini-- bisa disebut sebagai buku pertama, dan satu-satunya yang mengisahkan
kehidupan Nick.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar