Minggu, 03 Januari 2016

Tata Cara Penulisan Ilmiah

TATA CARA PENULISAN ILMIAH

                Penulisan Ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Dari definisi yang lain dikatakan bahwa karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Dari pengertian tersebut secara awal kita dapat mengenal salah satu ciri khas karya ilmiah adalah lewat bentuknya yakni tertulis, baik di buku, jurnal, majalah, surat kabar, maupun yang tersebar di internet, di samping ciri lain yang mesti dipenuhi dalam sebuah karya ilmiah.

MACAM MACAM KARYA ILMIAH

Sesuai dengan cirinya yang tertulis tadi, maka karya tulis ilmiah dapat berwujud dalam bentuk makalah (dalam seminar atau simposium), artikel, laporan praktikum, skripsi, tesis, dan disertasi, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
MAKALAH
Makalah, adalah karya ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan, sebagai hasil penelitian atau sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah (seminar) atau yang berkenaan dengan tugas-tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen yang harus diselesaikan secara tertulis oleh mahasiswa.
SKRIPSI
Skripsi, adalah karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan atau kajian pustaka dan dipertahankan di depan sidang ujian (munaqasyah) dalam rangka penyelesaian studi tingkat Strata Satu (S1) untuk memperoleh gelar Sarjana.
TESIS
Tesis, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar Magister. Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara analisis kristis.
DISERTASI
Disertasi, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat Strata Tiga (S3) yang dipertahankan di depan sidang ujian promosi untuk memperoleh gelar Doktor (Dr.). Pembahasan dalam disertasi harus analitis kritis, dan merupakan upaya pendalaman dan pengembangan ilmu pengetahuan yang ditekuni oleh mahasiswa yang bersangkutan, dengan menggunakan pendekatan multidisipliner yang dapat memberikan suatu kesimpulan yang berimplikasi filosofis dan mencakup beberapa bidang ilmiah.
ARTIKEL
Artikel, merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya (KBBI 2002: 66).  Artikel adalah sebuah karangan prosa yang dimuat dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas (Tartono 2005: 84).
Artikel merupakan: karya tulis atau karangan; karangan nonfiksi; karangan yang tak tentu panjangnya; karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur; sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan sebagainya; wujud karangan berupa berita atau “karkhas” (Pranata 2002: 120).
Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang- undang dasar atau anggaran dasar; (2) karangan, tulisan yang ada dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya. Tetapi, kita akan lebih jelas lagi dengan penguraian Webster`s Dictionary yang mengartikan bahwa artikel adalah a literary compositon in a journal (suatu komposisi atau susunan tulisan dalam sebuah jurnal atau penerbitan atau media massa). Sejak tahun 1980 para jurnalis Amerika sepakat untuk memakai istilah artikel bagi tulisan yang berisi pendapat, sikap, atau pendirian subjektif mengenai masalah yang sedang dibahas disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung pendapatnya.
ESAI
Esai, adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan makin baik jika penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi, pengetahuan dengan perasaan, tanpa mengedepankan salah satunya. Tujuannya selalu sama, yaitu mengekspresikan opini, dengan kata lain semuanya akan menunjukkan sebuah opini pribadi (opini penulis) sebagai analisa akhir. Perbedaannya dengan tulisan yang lain, sebuah esai tidak hanya sekadar menunjukkan fakta atau menceritakan sebuah pengalaman; ia menyelipkan opini penulis di antara fakta-fakta dan pengalaman tersebut. Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini sebelum menulis esai.
OPINI
Opini, adalah sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada keyakinan yang mutlak atau pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang nampaknya benar, valid atau mungkin yang ada dalam pikiran seseorang; apa yang dipikirkan seseorang; penilaian.
FIKSI
Fiksi, satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dsb adalah hal-hal penting yang memerlukan perhatian tersendiri. Meski demikian, dengan kisah (bisa juga data) yang asalnya dari imajinasi pengarang tersebut, tulisan fiksi memungkinkan kebebasan bagi seorang pengarang untuk membangun sebuah ‘kebenaran’ yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan yang ingin ia sampaikan kepada pembacanya. Sementara itu, kebebasan yang dimiliki pengarang fiksi tadi di lain pihak juga memungkinkan adanya kebebasan bagi pembaca untuk menginterpretasikan makna yang terkandung dalam tulisan tersebut. Artinya, fiksi sangat memungkinkan adanya multi interpretasi makna. Para pendukung tulisan fiksi meliputi: novelis, cerpenis, dramawan dan kadang penyair pun sering dimasukkan ke dalam golongan ini.
SISTEMATIKA PENULISAN ILMIAH
1. Pembuka Laporan Penelitian

Pada bagian pembuka ini, sebuah laporan penelitian sekurang-kurangnya harus memuat, yaitu:
Halaman judul, halaman ini mencantumkan judul atau nama kegiatan penelitian yang sedang Anda kerjakan, logo atau simbol seperlunya apabila Anda rasa perlu dan biasanya, tanggal penulisan laporan penelitian.
Lembar pengesahan, pada lembar ini dicantumkan pengesahan-pengesahan oleh beberapa orang atau institusi yang dianggap penting dan perlu untuk dimasukkan.
Kata pengantar, pada laman ini Anda dapat menuliskan kata pengantar Anda selaku penulis dari laporan penelitian. Kata pengantar dapat berupa ucapan-ucapan terima kasih kepada semua orang atau pihak yang telah membantu terselesaikan laporan penelitian Anda tersebut. Dan dapat juga ucapan maaf apabila terdapat kesalahan di dalamnya.
Daftar isi, daftar ini memuat segala konten yang terdapat dalam laporan penelitian Anda, yang memudahkan pembaca Anda untuk memahami isi dari laporan Anda nantinya.
Dafar lampiran, berisi daftar-daftar lampiran yang dirasa perlu untuk menunjang kesahihan laporan penelitian Anda.

2. Bagian Isi Laporan Penelitian
Latar belakang masalah, pada bagian tuliskan latar belakang Anda sehingga mencoba untuk melakukan penelitian tersebut. Gunakan kalimat seefisien dan sejelas mungkin agar pembaca mengerti.
Rumusan masalah, merupakan perumusan atas permasalahan yang tengah Anda tawarkan sebagai dasar dari penelitian.
Tujuan penelitian, merupakan tujuan yang diharapkan dari penelitian tersebut. Jabarkan seluruh tujuan yang memang telah Anda harapkan akan terwujud dengan adanya penelitian tersebut.
Manfaat penelitian, merupakan manfaat-manfaat apa saja yang mungkin dihasilkan dengan adanya penelitian ini.

3. Kajian Teori atau Tinjauan Kepustakaan Laporan Penelitian

Bagian kajian teori atau kepustakaan ini berisi setidaknya beberapa hal berikut, yakni:
Pembahasan teori, merupakan pembahasan teori yang dipergunakan selama melakukan penelitian. Gunakan pembahasan menarik dan efektif agar pembaca tertarik untuk terus melanjutkan membaca laporan penelitian tersebut.
Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan, merupakan kerangka-kerangkan pemikiran yang dipergunakan dalam penelitian secara runtut dan jelas.
Pengajuan hipotesis, merupakan pengajuan hipotesis perihal permasalahan yang telah ditentukan. Pergunakan sumber-sumber sevalid mungkin supaya hipotesis dapat dipertanggungjawabkan apabila ada pertanyaan dari pembaca laporan penelitian Anda nantinya

4. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitan memuat banyak hal penting yang dipergunakan dalam penelitian baik berupa waktu dan tempat penelitian, metode dan rancangan penelitian, populasi dan sampel yang dipergunakan dalam pencarian data penelitian, instrumen penelitian serta pengumpulan data dan analisis data.

5. Hasil Penelitian

Pada bagian hasil penelitian, dapat memuat beberapa konten berikut yang pada umumnya terdapat pada laporan hasil penelitian, yakni jabaran hasil penelitian, pengajuan hipotesis yang telah dijabarkan pada bagian sebelumnya, serta diskusi penelitian (yang nantinya akan berupa pengungkapan pandangan teoritis tentang hasil-hasil yang didapat).

6. Kesimpulan dan Saran

Pada bagian kesimpulan dan saran memuat kesimpulan yang didapatkan dari penelitian tersebut. Paparkan hasil penelitian selugas mungkin dan pastikan segala sesuatunya telah dijabarkan. Bagian ini juga memuat saran-saran dari pembaca apabila mendapati beberapa bagian yang masih kurang tepat untuk kesempurnaan laporan penelitian Anda.

7. Bagian Penunjang Penelitian

Pada bagian terakhir ini dicantumkan daftar pustaka berupa sumber-sumber yang digunakan sepanjang penelitian berlangsung, baik dari buku bacaan maupun dari sumber digital.

CARA PENULISAN ILMIAH

1. Judul

Ditulis sesuai dengan cover depan Tulisan Ilmiah Standar Universitas

2. Lembar pengesahan

Dituliskan Judul PI, Nama, NPM, Tanggal Sidang, Tanggal Lulus, dan tanda tangan pembimbing, Kasubag PI, serta Ketua Jurusan sesuai dengan jurusan masing-masing

3. Abstrak

Berisi ringkasan dari tulisan, maksimal 1 halaman saja, dalam bahasa indonesia dan bahasa inggris

4. Kata Pengantar

Berisikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan dalam pelaksanaan penelitian tulisan ilmiah, yakni: rektor, dekan, ketua jurusan, kasubag PI, pembimbing, perusahaan, keluarga, rekan dll

5. Daftar Isi.

6. Daftar Tabel.

7. Daftar Gambar.

8. Daftar Lampiran.

9. Pendahuluan

Dicantumkan pada bab 1 yang berisi :

· Latar Belakang Masalah

Memuat fakta-fakta atau sebab yang relevan sebagai titik tolak dalam merumuskan masalah penulisan dan mengemukakan alasan penentuan masalah.

· Perumusan Masalah

Menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan apa yang ingin dicari jawabannya. Perumusan masalah merupakan pertanyaan yang lengkap dan terperinci mengenai ruang lingkup permasalahan yang dibahas.

· Tujuan dan Manfaat

- Tujuan Penulisan : Menyebutkan secara spesifik maksud yang ingin dicapai dalam penulisan.

- Manfaat Penulisan : Kontribusi hasil penulisan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

· Metode Penelitian

Menjelaskan secara rinci setiap kegiatan yang dilakukan untuk menjawab tujuan yang sudah diuraikan pada bab1.

10. Landasan Teori

Menguraikan teori-teori yang menunjang tulisan/ penelitian (definisi, pengertian, dll), yang bisa diperkuat dengan menunjukan hasil penelitian sebelumnya, dicantumkan pada bab 2.

11. Analisa dan Hasil atau Perancangan dan Implementasi

Bagian ini dapat dipecah menjadi beberapa bab (misalnya bab 3 dan bab 4) tergantung kebutuhan :

- Hasil Penelitian

Menguraikan hasil penelitian yang mencangkup semua aspek yang terkait dengan penelitian.

- Perancangan dan Implementasi

Menguraikan tentang perancangan dari aplikasi yang akan dibuat, dapat berupa tampilan rancangan layout input, output dan menguraikan bagaimana cara membuat aplikasi tersebut

12. Kesimpulan dan Saran

Berisi jawaban dari tujuan yang diajukan penulis pada bab 1, yang diperoleh dari penelitian. Sedangkan saran ditujukan kepada pihak-pihak yang terkait, sehubung dengan pengembangan. Biasanya dicantumkan pada bab 4

13. Daftar Pustaka

Ketentuan dalam penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut :

o Tuliskan nama pengarang, judul karangan dan data tentang penerbitannya (tempat, penerbit dan tahun).

o Daftar pustaka disusun secara alfabetis tidak hanya huruf terdepannya tetapi juga huruf kedua dan seterusnya.

o Daftar pustaka diketik satu spasi dan jarak antara masing-masing pustaka adalah dua spasi.

o Huruf pertama dari baris pertama masing-masing pustaka diketik tepat pada garis tepi kiri tanpa ketukan (indensi) dan baris berikutnya digunakan indensi 7 karakter.

o Apabila nama pengarang sama dan judul berbeda, maka baris pertama harus diberi garis terputus-putus sebanyak 14 (empat belas) ketukan.

o Penulisan nama pengarang diawali dengan nama keluarga, kemudian namanya. Untuk dua atau tiga pengarang, nama pengarang kedua dan ketiga tidak perlu dibalik.

o Penulisan nama pengarang yang bermarga cina atau mandarin, ditulis apa adanya (tidak diindeks).

o Jika nama pengarang sama dalam dua tahun penerbitan berbeda, maka daftar pustaka disusun menurut urutan waktu (tahun).

o Nama pengarang sama, judul berbeda perlu diberikan garis sebanyak 14 ketukan.

o Sama sekali tidak boleh mencantumkan sumber referensi yang tidak pernah dibaca dan tidak boleh mencantumkan gelar.

o Dalam daftar pustaka/catatan kaki, tulisan yang bersumber dari majalah/ koran/makalah yang diberi garis bawah atau ditebalkan adalah nama majalah/korannya yang menerbitkan.

TEKNIK PENULISAN ILMIAH
1. Bahan dan Ukuran
a. Bahan yang digunakan untuk pengetikan karya ilmiah adalah kertas HVS 70 gram untuk isi, dan konstruk atau buffalow untuk sampul (cover) berwarna hijau.
b. Ukuran kertas untuk pengetikan ilmiah umumnya menggunakan kuarto atau letter (279,4 x 215,9) mm, digunakan hanya untuk satu muka (tidak bolak-balik). Posisi kertas vertikal (tall), kecuali untuk pengetikan tabel bisa digunakan secara horizontal (wide).
c. Jenis huruf (font), pada dunia modern sekarang ini, penulisan karya ilmiah tidak lagi pantas menggunakan mesin tik biasa (manual). Pengetikan harus memakai komputer, atau paling tidak dicetak. Untuk pengetikan dengan komputer, huruf yang digunakan harus huruf normal yang sering digunakan secara umum, yaitu time, time new normal atau arial. Jangan menggunakan huruf-huruf aneh, yang pada akhirnya akan menyulitkan pembaca.
d. Ukuran huruf (size) pilih yang standar. Pada program Wordstar gunakan ukuran (size) 10 point. Untuk program lainnya misalnya : Chi-writer, Amipro, Microsoft Word dan Page Maker menggunakan ukuran 12 point. Jenis huruf (font) maupun ukuran (size) harus dipakai untuk pengetikan keseluruhan naskah. Kecuali untuk abstraksi, tabel dan judul bisa memakai huruf dan ukuran yang berbeda. Jumlah halaman minimal 40 halaman termasuk halaman prancis.
2. Cara Pengetikan Pengetikan karya ilmiah punya cara tersendiri, antara lain sebagai berikut:
a. Bilangan dan Satuan. Pengetikan bilangan dan satuan harus ditulis dengan angka, kecuali pada permukaan kalimat. Misalnya, empat puluh juta rupiah dihabiskan untuk penelitian ini (permulaan kalimat). Penelitian ini menghabiskan dana Rp. 40.000.000 (kalimat biasa). Pengetikan bilangan desimal ditandai dengan koma (,) bukan titik (.). Misalnya, 16,50 kg beras. Pengetikan jumlah satuan dinyatakan dengan singkatan resmi yang berlaku tanpa menambah titik di belakangnya. Misalnya : km, m, cm, 1, dan sebagainya.

b. Spasi Baris Spasi atau jarak antara dua baris dibuat dengan spasi ganda atau 2 spasi. Kecuali untuk kutipan langsung yang melebihi 2 baris. Judul dan tabel yang melebihi 2 baris, pengetikannya dengan spasi tunggal atau 1 spasi.

c. Batas Tepi Batas-batas pengetikan diukur dari tepi kertas. Ukurannya sebagai berikut: batas atas (top) 40 mm, bawah (bottom) 30 mm, sisi-sisi kiri (left) 40 mm, dan kanan (right) 30 mm.

d. Alinea Baru. Penulisan alinea baru pada karya tulis ilmiah diukur dari sisi kiri batas garis kertas dengan masuk sampai 5 digit atau ketikan. Jadi huruf pertama tiap alinea baru adalah pada ketikan ke-6 (enam).
e. Pengisian Ruangan Pada prinsipnya, ruangan yang tersedia pada lembar kertas yang sudah diberi garis batas halaman, yaitu bagian atas, bawah, kiri, dan kanan, harus diisi penuh dengan naskah karya ilmiah. Jangan sampai ada ruangan yang kosong, kecuali untuk daftar tabel atau gambar.

f. Judul, Subjudul, dan Anak Judul 1) Judul karya ilmiah harus ditulis dengan huruf besar (capital) semua, ukuran huruf dipilih dan diatur sedemikian rupa, agar simetris dengan ukuran kertas yang digunakan. Pada akhir kalimat judul tidak perlu diberi titik. 2) Subjudul. Penulisan subjudul menggunakan huruf yang sama dengan judul, tetapi ukurannya lebih kecil. Penempatan subjudul berada di bawah judul tanpa diberi garis. Sama seperti judul pada akhir kalimat sub judul, tidak perlu diberi titik. 3) Anak judul. Anak judul pada umumnya berada di bagian dalam (isi naskah). Penulisannya dimulai dari garis batas tepi sisi kiri dan diberi garis bawah. Anak judul menggunakan huruf biasa bukan huruf besar (capital), kecuali huruf pertama pada anak judul.

g. Perincian ke Bawah Pada penulisan karya ilmiah, yang memiliki naskah kalimat yang harus disusun ke bawah gunakan nomor urut memakai angka atau huruf. Misalnya 1, 2, 3 dan seterusnya, atau a, b, c dan seterusnya. Jika masih ada urutan berikutnya bisa memakai 1.1, 1.2, 1.3 dan seterusnya. Atau a.a, a.b, a.c dan seterusnya. Jangan gunakan kata penghubung garis datar (-), untuk naskah kalimat tersusun.

h. Sisipan (Insert) Sisipan (insert) berupa gambar, grafik, tabel, dan sebagainya ditempatkan pada bagian tengah halaman secara simetris, yaitu sisi kiri dan kanan jaraknya sama.

3. Penomoran Pemberian nomor pada karya ilmiah penempatannya harus benar.
Penomoran ini biasanya ada dua, yaitu nomor halaman dan nomor tabel.
a. Nomor Halaman
1) Pada bagian awal halaman karya ilmiah dari halaman judul sampai ke daftar pustaka, serta tabel, gambar dan lampiran menggunakan huruf Romawi, tetapi ditulis dengan ukuran kecil. Misalnya, i, ii, iii, iv, v, dan seterusnya.
2) Bagian dalam atau halaman isi karya ilmiah, penomorannya menggunakan huruf latin biasa seperti 1, 2, 3 dan seterusnya. Penempatan nomor halaman terdapat beberapa bentuk, yaitu pada bagian kanan atas halaman, atau bagian kanan bawah tiap halaman, atau juga di tengah-tengah halaman bagian bawah. Untuk halaman isi yang ada judul bab, tidak perlu diberi nomor urut tetapi dilompati. Misalnya halaman 8, 9, dan 10. Pada halaman 9 ada judul bab. Maka penomorannya 8, kosong dan 10.
b. Nomor Tabel dan Gambar Semua tabel dan persamaan yang digunakan pada karya tulis ilmiah harus diberi nomor urut dengan angka biasa. Penempatan nomor pada sisi kanan atas tiap tabel, gambar atau persamaan.

Referensi

Annisa Mutia
11113140
3KA11


Tidak ada komentar:

Posting Komentar