Peranan Agama dalam Membangun
Budaya Lokal
I. Pendahuluan
Perlu kita ketahui, Islam masuk
ke Indonesia tidak begitu saja langsung dapat diterima oleh masyarakat, tetapi
Islam menggunakan beberapa cara dan tentu saja melewati beberapa tahap. Salah
satu cara yang dilakukan Islam adalah dengan mempertimbangkan tradisi. Tradisi
berseberangan apapun tidak dilawan tetapi dengan menggunakan cara itulah Islam
dikembangkan. Islam
pun datang tanpa mengusik agama atau kepercayaan apapun, sehingga bisa hidup
berdampingan dengan mereka dan Islam diterima sebagai agama.
Dan yang paling penting, Islam menjadi agama yang mentradisi, sehingga orang
tidak bisa meninggalkan Islam dalam kehidupan mereka.
Sekarang yang jadi pertanyaan
adalah, bagaimana cara Islam bisa masuk ke Indonesia? Lalu, bagaimana hubungan
yang terjadi antara agama Islam dengan budaya lokal? Untuk itulah saya membuat
tulisan ini, tujuannya adalah agar masyarakat di era sekarang memahami peranan-peranan
agama dalam membangun budaya lokal.
Tidak hanya itu, penulisan ini ditujukan
agar masyarakat lebih peduli terhadap perkembangan budaya dan bisa mengerti
bahwa agama sangat berperan didalamnya. Secara terperinci, tujuan penulisan ini
adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana pengetahuan masyarakat tentang peranan
agama dalam membangun budaya lokal dan untuk mengetahui lebih rinci perkembangan
budaya itu sendiri.
II. Pembahasan
Pada awalnya, Islam masuk ke
Indonesia bersama agama Hindu dan Budha. Islam mengawali kedatangannya dengan
memperkenalkan budaya bernegara pada masyarakat di negeri ini. Selain melalui
jalur tradisi, Islam pun diperkenalkan melalui pendekatan budaya oleh para wali
bukan dengan cara memaksa, misalnya dengan memegang Al Quran di tangan kiri dan
pedang di tangan kanan.
Contoh lain cara yang dilakukan
lewat jalur tradisi untuk mengenalkan ajaran tauhid adalah wayang. Dan dengan
dilakukannya cara tersebut, alhasil masyarakat dapat menerimanya dengan baik
dan sangat merasa aman dengan hadirnya agama Islam karena hadir tanpa mengancam
tradisi, budaya, dan posisi mereka.
Seiring berjalannya waktu dan semakin
meluasnya Islam ke seluruh dunia tentu juga melintas aneka ragam budaya lokal.
Islam menjadi bukan satu-satunya, tetapi muncul Islam-islam yang lain dengann
wajah yang berbeda-beda. Hal ini tidak menjadi masalah asalkan substansinya
tidak bergeser. Artinya, rukun iman dan rukun Islam adalah sesuatu yang yang
tidak bisa di tawar lagi. Menurut sebagian besar orang, agama dengan tegas
mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia. Sementara
budaya memberi ruang gerak yang longgar, bahkan bebas nilai, kepada manusia
untuk senantiasa mengembangkan cipta, rasa, karsa dan karyanya. Tetapi baik
agama maupun budaya difahami memiliki fungsi yang serupa, yakni untuk
memanusiakan manusia dan membangun masyarakat yang beradab dan
berperikemanusiaan.
III.
Penutup
Agama Islam pada saat itu masuk
ke Indonesia bersama agama Hindu dan Budha dengan memperkenalkan budaya
bernegara kepada masyarakat di negri ini. Islam diperkenalkan melalui jalur
budaya ataupun tradisi, sementara para wali menyebarkan dan memperkenalkan Islam
melalui pendekatan budaya. Seiring berjalannya waktu, Islam banyak bermunculan
dengan wajah yang berbeda-beda. Namun hal tersebut bukan masalah selagi
substansinya tidak bergeser.
Menurut sebagian besar orang,
agama adalah produk langit dan budaya adalah produk bumi. Agama dengan tegas
mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia. Sementara
budaya memberi ruang gerak yang longgar, bahkan bebas nilai, kepada manusia
untuk senantiasa mengembangkan cipta, rasa, karsa dan karyanya. Tetapi baik
agama maupun budaya difahami memiliki fungsi yang serupa, yakni untuk
memanusiakan manusia dan membangun masyarakat yang beradab dan
berperikemanusiaan.
IV.
Referensi
http://www.poztmo.com diunduh tanggal 11 Maret
2014
http://mambaulhikaminduk.blogspot.com
diunduh tanggal 11 Maret 2014
Nama : Annisa Mutia
NPM : 11113140
Kelas : 1KA08
Tidak ada komentar:
Posting Komentar