Sabtu, 29 Maret 2014

Ilmu Budaya Dasar - Kebudayaan dan Masalah Makna Hidup


Kebudayaan dan Masalah Makna Hidup

I. Pendahuluan

          Kebudayaan bisa dibilang merupakan kebiasaan manusia untuk memenuhi kehidupan. Antara lain meliputi kebudayaan materiil, non materiil, biologis, dan yang diperoleh sendiri oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan selalu berdampingan dengan kehidupan. Tentu saja banyak sekali makna kehidupan yang kita dapat. Salah satunya adalah ketika kita mendapat masalah. Masalah juga tentu dapat membuat hidup memiliki warna, tidak membuat hidup menjadi monoton ataupun hambar.

          Nah, apa sebenarnya pengertian kebudayaan untuk yang lebih rinci? Dan apa pengertian dari makna hidup? Berikut akan saya jelaskan apa pengertian dari keduanya karena memang tujuan tulisan ini saya buat adalah untuk memaparkan dan menjelaskan secara terperinci kepada masyarakat.

          Sehingga apabila masyarakat sudah memahami maksud dari kebudayaan dan makna hidup itu sendiri, mereka dapat mempraktekannya dan dapat lebih mengerti tentang kebudayaan yang mereka punya, selain itu dengan mengetahui makna dari kehidupan, masyarakat dapat lebih dapat bersyukur atas apa yang mereka punya, termasuk kebudayaan.

II. Pembahasan

          Kebudayaan menurut bahasa sansekerta adalah “budhayah” atau yang berarti akal. Sedangkan dalam buku yang berjudul “Primitive Culture”, kebudayaan berarti keseluruhan kompleks yang didalamnya terdapat ilmu pengetahuan. Kebudayaan ada dalam kehidupan manusia (bermasyarakat). Kebudayaan untuk kehidupan sendiri memiliki banyak maknanya yang harus kita sadari.
         
          Makna hidup bisa dibilang proses penemuan hakekat yang sangat berarti bagi setiap orang. Proses ini pun tentu memerlukan kreativitas yang berbeda pada setiap orang karna semuanya bergantung pada sikap setiap individu. Individu akan merasa termotivasi ketika kebutuhan dasarnya telah terpenuhi.
         
          Manusia didalam kehidupan tentu pernah memiliki masalah yang dapat membuat mereka dapat menemukan jati diri dan termotivasi untuk meraih tujuan yang tentunya untuk melanjutkan kehidupan dan menjadi individu yang lebih baik. Manusia yang sudah memiliki makna dari kehidupan akan merasa bahwa dirinya telah menemukan dan meraih tujuan hidupnya.

III. Penutup

          Kebudayaan selalu berhubungan dengan kehidupan. Kebudayaan adalah tingkah laku atau kebiasaan manusia yang memiliki banyak makna dalam kehidupan yang perlu kita sadari. Makna kehidupan sendiri adalah proses penemuan hakekat yang sangat berarti bagi setiap individu. Apabila kebutuhan dasarnya terpenuhi, individu akan merasa senang.
          Manusia termotivasi untuk meraih tujuan dalam hidupnya agar dapat menemukan jati diri yang sesungguhnya. Hal itu tentu membuatnya dapat melanjutkan kehidupannya dan tentunya dengan menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Manusia yang sudah meraih tujuan hidupnya berarti dia sudah memiliki dan mengerti makna dari kehidupan.

IV. Referensi


http://anwarabdi.wordpress.com diunduh tanggal 30 Maret 2014

http://naonwen.blogspot.com/ diunduh tanggal 30 Maret 2014

Nama : Annisa Mutia
Npm    : 11113140
Kelas   : 1KA08 

Jumat, 14 Maret 2014

Ilmu Budaya Dasar - Menumbuhkan Budaya Lokal dalam Perguruan Tinggi



Menumbuhkan Budaya Lokal dalam Perguruan Tinggi
         
I. Pendahuluan
Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang sangat beragam. Namun sayangnya, seiring perkembangan zaman, budaya yang ada di Indonesia lama kelamaan semakin pudar. Masyarakat yang ada didalamnya semakin hari semakin terpengaruh dan lebih nyaman dengan budaya masyarakat luar, tidak terkecuali bagi seorang pelajar ataupun mahasiswa. Oleh karenanya, pengenalan dan penerapan budaya merupakan kebutuhan yang harus diberlakukan di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.
Lalu, sebenarnya, apa yang dimaksud dengan budaya itu sendiri? Dan mengapa masyarakat muda seperti mahasiswa mulai meninggalkan budaya yang mereka punya? Selanjutnya, bagaimana cara agar mahasiswa-mahasiswi di Indonesia dapat kembali menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya sendiri? Saya akan menjelaskan hal-hal yang menjadi pertanyaan tersebut melalui tulisan ini.
Mengapa tulisan ini saya buat? Tentu saja tujuannya adalah untuk dapat mengupas tentang apa saja hal-hal yang membuat para remaja di kalangan mahasiswa tidak perduli lagi dengan budaya mereka, dan tentunya untuk meningkatkan kembali kemauan masyarakat untuk mengenal kembali budaya yang seharusnya mereka cintai.

            II. Pembahasan
Budaya sendiri mempunyai arti suatu kebiasaan yang mengandung nilai-nilai yang diturunkan kepada setiap generasi kegenerasi agar dapat dipelajari dan dilestarikan oleh generasi berikutnya. Budaya yang terdapat pada setiap daerah tentu berbeda-beda dan sangat beragam untuk mencerminkan identitas daerahnya masing-masing.
Tetapi sangat disayangkan, masuknya budaya asing ke Indonesia justru membuat budaya asli Indonesia tercemar. Masyarakat mulai mencintai dan mengikuti cara berpakaian, berbicara, dan tingkah laku masyarakat diluar sana. Mengapa? Alasannya bisa jadi dikarenakan masyarakat berfikir budaya yang ada di Indonesia sudah norak. Jadi, bisa saja masyarakat meninggalkan budaya Indonesia hanya karena ingin terlihat modern apalagi bagi masyarakat muda yang masih labil dan mencari jati diri mereka, contohnya mahasiswa dan mahasiswi.
Sebenarnya cara untuk mengembalikan rasa cinta mereka bukanlah hal yang sulit dan bisa melalui berbagai cara, salah satunya adalah mata pelajaran/kuliah muatan lokal (kesenian) yang berbasis pelestarian seni budaya setempat, didalam pelajaran/mata kuliah kesenian, anak dan mahasiswi dapat di kenalkan dengan budaya-budaya dari berbagai daerah yang ada di Indonesia. Budaya lokal sangatlah penting bagi kaum muda karena dapat membantu pembentukan karakter mereka.

            III. Penutup
Walaupun di Indonesia terdapat banyak sekali keanekaragaman budaya, tidak meminilisir kemungkinan masuknya budaya asing ke Indonesia. Dan hal tersebut dapat menyebabkan kaum muda seperti mahasiswa mulai meninggalkan budaya yang mereka punya. Apalagi mahasiswa belum sepenuhnya dapat membedakan mana yang baik dan yang buruk dari budaya asing yang masuk ke Indonesia. Untuk itu, sangatlah penting mengenalkan budaya nasional kepada masyarakat terutama masyarakat muda yang masih labil dan mencari jati diri, misalnya dengan diadakannya mata kuliah muatan lokal (kesenian).

            IV. Referensi
                        http://viyura.wordpress.com diunduh tanggal 14 Maret 2014

            Nama   : Annisa Mutia
            NPM   : 11113140
            Kelas   : 1KA08

Selasa, 11 Maret 2014

Ilmu Budaya Dasar - Peran Agama dalam Membangun Budaya Lokal




Peranan Agama dalam Membangun Budaya Lokal

I. Pendahuluan
Perlu kita ketahui, Islam masuk ke Indonesia tidak begitu saja langsung dapat diterima oleh masyarakat, tetapi Islam menggunakan beberapa cara dan tentu saja melewati beberapa tahap. Salah satu cara yang dilakukan Islam adalah dengan mempertimbangkan tradisi. Tradisi berseberangan apapun tidak dilawan tetapi dengan menggunakan cara itulah Islam dikembangkan. Islam pun datang tanpa mengusik agama atau kepercayaan apapun, sehingga bisa hidup berdampingan dengan mereka dan Islam diterima sebagai agama. Dan yang paling penting, Islam menjadi agama yang mentradisi, sehingga orang tidak bisa meninggalkan Islam dalam kehidupan mereka.
Sekarang yang jadi pertanyaan adalah, bagaimana cara Islam bisa masuk ke Indonesia? Lalu, bagaimana hubungan yang terjadi antara agama Islam dengan budaya lokal? Untuk itulah saya membuat tulisan ini, tujuannya adalah agar masyarakat di era sekarang memahami peranan-peranan agama dalam membangun budaya lokal.
Tidak hanya itu, penulisan ini ditujukan agar masyarakat lebih peduli terhadap perkembangan budaya dan bisa mengerti bahwa agama sangat berperan didalamnya. Secara terperinci, tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana pengetahuan masyarakat tentang peranan agama dalam membangun budaya lokal dan untuk mengetahui lebih rinci perkembangan budaya itu sendiri.

          II. Pembahasan
Pada awalnya, Islam masuk ke Indonesia bersama agama Hindu dan Budha. Islam mengawali kedatangannya dengan memperkenalkan budaya bernegara pada masyarakat di negeri ini. Selain melalui jalur tradisi, Islam pun diperkenalkan melalui pendekatan budaya oleh para wali bukan dengan cara memaksa, misalnya dengan memegang Al Quran di tangan kiri dan pedang di tangan kanan.
Contoh lain cara yang dilakukan lewat jalur tradisi untuk mengenalkan ajaran tauhid adalah wayang. Dan dengan dilakukannya cara tersebut, alhasil masyarakat dapat menerimanya dengan baik dan sangat merasa aman dengan hadirnya agama Islam karena hadir tanpa mengancam tradisi, budaya, dan posisi mereka.
Seiring berjalannya waktu dan semakin meluasnya Islam ke seluruh dunia tentu juga melintas aneka ragam budaya lokal. Islam menjadi bukan satu-satunya, tetapi muncul Islam-islam yang lain dengann wajah yang berbeda-beda. Hal ini tidak menjadi masalah asalkan substansinya tidak bergeser. Artinya, rukun iman dan rukun Islam adalah sesuatu yang yang tidak bisa di tawar lagi. Menurut sebagian besar orang, agama dengan tegas mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia. Sementara budaya memberi ruang gerak yang longgar, bahkan bebas nilai, kepada manusia untuk senantiasa mengembangkan cipta, rasa, karsa dan karyanya. Tetapi baik agama maupun budaya difahami memiliki fungsi yang serupa, yakni untuk memanusiakan manusia dan membangun masyarakat yang beradab dan berperikemanusiaan.
           
            III. Penutup
Agama Islam pada saat itu masuk ke Indonesia bersama agama Hindu dan Budha dengan memperkenalkan budaya bernegara kepada masyarakat di negri ini. Islam diperkenalkan melalui jalur budaya ataupun tradisi, sementara para wali menyebarkan dan memperkenalkan Islam melalui pendekatan budaya. Seiring berjalannya waktu, Islam banyak bermunculan dengan wajah yang berbeda-beda. Namun hal tersebut bukan masalah selagi substansinya tidak bergeser.
Menurut sebagian besar orang, agama adalah produk langit dan budaya adalah produk bumi. Agama dengan tegas mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia. Sementara budaya memberi ruang gerak yang longgar, bahkan bebas nilai, kepada manusia untuk senantiasa mengembangkan cipta, rasa, karsa dan karyanya. Tetapi baik agama maupun budaya difahami memiliki fungsi yang serupa, yakni untuk memanusiakan manusia dan membangun masyarakat yang beradab dan berperikemanusiaan.

            IV. Referensi
                        http://www.poztmo.com diunduh tanggal 11 Maret 2014
                        http://mambaulhikaminduk.blogspot.com diunduh tanggal 11 Maret 2014

            Nama  : Annisa Mutia
            NPM   : 11113140
            Kelas   : 1KA08