NAMA : Annisa Mutia
KELAS : 4KA11
NPM :11113140
·
White Box
Pengertian White Box
Testing
White box testing
adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan,
menggunakan struktur kontrol dari desain program secara procedural untuk
membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Secara sekilas dapat
diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan
program yang benar secara 100%.
Pengujian white box:
·
Untuk mengetahui cara kerja suatu perangkat lunak secara
internal.
·
Untuk menjamin operasi-operasi internal sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditetapkan dengan menggunakan struktur kendali dari
prosedur yang dirancang.
Pelaksanaan pengujian white box:
·
Menjamim seluruh independent path dieksekusi paling sedikit satu
kali. Independent path adalah jalur dalam program yang menunjukkan paling
sedikit satu kumpulan proses ataupun kondisi baru.
·
Menjalani logical decision pada sisi dan false.
·
Mengeksekusi pengulangan (looping) dalam batas-batas yang
ditentukan.
·
Menguji struktur data internal.
Berdasarkan konsep pengujian; White box (structural) testing /
glass box testing : memeriksa
kalkulasi internal path untuk mengidentifikasi kesalahan.
·
Kelebihan White Box Testing
- Kesalahan
logika. Digunakan pada sintaks ‘if’ dan pengulangan. Dimana White Box
Testing akan mendeteksi kondisi-kondisi yang tidak sesuai dan mendeteksi kapan
proses pengulangan akan berhenti.
- Ketidaksesuaian
asumsi. Menampilkan asumsi yang tidak sesuai dengan kenyataan, untuk
di analisa dan diperbaiki.
·
Kelemahan White Box Testing
- Untuk perangkat lunak
yang tergolong besar, White Box Testing dianggap sebagai strategi yang
tergolong boros, karena akan melibatkan sumber daya yang besar untuk
melakukannya.
·
Black Box
·
Pengertian Black Box Testing
Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya
mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari
perangkat lunak. Jadi dianalogikan seperti kita melihat suatu koatak hitam, kit
hanya bisa melihat penampilan luarnya saja, tanpa tau ada apa dibalik bungkus
hitam nya. Sama seperti pengujian black box, mengevaluasi hanya dari tampilan
luarnya(interface nya) , fungsionalitasnya.tanpa mengetahui apa sesungguhnya
yang terjadi dalam proses detilnya (hanya mengetahui input dan output).
·
Kelebihan Black Box
- Dapat memilih subset test secara efektif dan efisien
- Dapat menemukan cacat
- Memaksimalkan testing investmen
·
Kelemahan Black Box
- Tester tidak pernah yakin apakah PL tersebut benar – benar
lulus uji.
Perbedaan White Box
& Black Box
White box (Struktural)
·
Dilakukan oleh penguji yang mengetahui tentang QA.
·
Melakukan testing pada software/program aplikasi menyangkut
security dan performance program tersebut (meliputi tes code, desain
implementasi, security, data flow, software failure).
·
Dilakukan seiring dengan tahapan pengembangan software atau pada
tahap testing.
Metode BlackBox (Fungsional)
·
Dilakukan oleh penguji Independent.
·
Melakukan pengujian berdasarkan apa yang dilihat, hanya fokus
terhadap fungsionalitas dan output. Pengujian lebih ditujukan pada desain
software sesuai standar dan reaksi apabila terdapat celah-celah
bug/vulnerabilitas pada program aplikasi tersebut setelah dilakukan white box
testing.
·
Dilakukan setelah white box testing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar